
COMPACTION TEST
COMPACTION TEST (UJI PEMADATAN TANAH)
- SO-350 COMPACTION TEST MANUAL
- SO-350A COMPACTION TEST ELECTRIC
Standar Acuan : SNI 1742-2008; ASTM D-698 / D-1557; AASHTO T-99 / T-180
Pemadatan tanah di laboratorium dimaksudkan untuk menentukan kadar air optimum dan kepadatan kering maksimum. Kadar air dan kepadatan maksimum ini dapat digunakan untuk menentukan syarat yang harus dicapai pada pekerjaan pemadatan tanah di lapangan.
Peralatan yang digunakan adalah cetakan, alat penumbuk, alat pengeluar benda uji, timbangan, oven pengering, pisau perata, saringan, alat pencampur, dan cawan.
Cara uji untuk menentukan kadar air optimum dan kepadatan kering maksimum yang digunakan adalah uji kepadatan ringan (standard). Cara tersebut dibagi menjadi 4 cara, yaitu cara A, cara B, cara C dan cara D (lihat Tabel 1). Cara tersebut dibagi berdasarkan sifat tanah dan harus dinyatakan dalam spesifikasi bahan tanah yang akan diuji, jika tidak gunakan ketentuan A.
- Cara A dan cara B digunakan untuk campuran tanah yang tertahan saringan No. 4 sebesar 40% atau kurang.
- Cara C dan cara D digunakan untuk campuran tanah yang tertahan saringan 19,00 mm sebesar 30% atau kurang.

SO-340 SPECIFIC GRAVITY
SPECIFIC GRAVITY (PENGUJIAN BERAT JENIS TANAH)
Standar Acuan : SNI 1964:2008, ASTM D-854; AASHTO T-100
Berat jenis (specific gravity) tanah adalah angka perbandingan antara berat isi butir tanah dengan berat isi air suling pada volume yang sama dan suhu tertentu. Berat jenis tanah sangat penting diketahui yang selanjutnya digunakan dalam perhitungan - perhitungan mekanika tanah.
Metode Pengujian Berat Jenis Tanah ada 3 yaitu :
- SO-340 SPECIFIC GRAVITY HEATING METHOD
- SO-340A SPECIFIC GRAVITY VACUUM METHOD STAND
- SO-340B SPECIFIC GRAVITY VACUUM METHOD HOSE
Rumus untuk menemukan jeneis tanah adalah :
dimana :
- Berat Piknometer (W1)
- Berat Piknometer + Tanah (W2)
- Berat Piknometer + Tanah + Air (W3)
- Berat Piknometer + Air (W4)
Berat jenis tanah sangat dipengaruhi oleh zat-zat yang membentuk tanah itu dimana masing – masing zat itu berbeda pula berat jenisnya. Berat jenis tanah biasanya berkisar antara 2,4 – 2,8 dan dinyatakan tanpa satuan.dimana :
- Berat Piknometer (W1)
- Berat Piknometer + Tanah (W2)
- Berat Piknometer + Tanah + Air (W3)
- Berat Piknometer + Air (W4)
Berat jenis tanah sangat dipengaruhi oleh zat-zat yang membentuk tanah itu dimana masing – masing zat itu berbeda pula berat jenisnya. Berat jenis tanah biasanya berkisar antara 2,4 – 2,8 dan dinyatakan tanpa satuan.
Peralatan untuk pengujian Berat Jenis Tanah adalah :

SO-110A HAND BOR
SO-110 HAND BOR (PENGAMBILAN SAMPEL UNTUK TANAH DANGKAL)
Standar Acuan : ASTM D-1452; ASTM D-1587
Dalam rangka pembangunan konstruksi bangunan, perlu diketahui lapisan tanah dasar. Lapisan tanah dasar adalah berupa tanah asli yang terbentuk secara alami. Daya dukung tanah dasar tidak merata pada daerah dengan macam lapisan tanah yang sangat berbeda. Lapisan tanah yang berbeda akan berpengaruh terhadap perbedaan penurunan (differential settlement) terhadap konstruksi sehingga perlu diketahui lapisan tanah secara seksama dan dilakukan tindakan penanganan perbaikan lapisan tanah. Penyelidikan tanah teliti dapat dilakukan dengan menggunakan alat bor berupa Hand Boring.
Pemboran manual / pemboran tangan (auger boring / hand boring) merupakan suatu metode pemboran yang paling sederhana dan ekonomis pada kedalaman yang dangkal. Dilakukan dengan cara menekan dan memutar auger masuk kedalam tanah dasar. Kemampuan pemboran auger terbatas dan hanya cocok untuk kedalaman yang dangkal dan tidak sesuai digunakan untuk pengeboran di bawah muka air tanah. Kelebihan dari pemboran auger adalah: sederhana, mudah dioperasikan dan gangguan terhadap tanah minimal.
Tujuan Penyelidikan Hand Bor :
- Mengetahui profil dan karakteristik lapisan tanah dan muka air tanah.
- Mengetahui kedalaman untuk pengambilan contoh tanah asli dan tidak asli.
- Mengumpulkan informasi/data untuk menggambarkan profil tanah.
- Mengambil contoh tanah dalam keadaan asli untuk penelitian laboratorium.
Peralatan Yang Digunakan
- Mata bor (iwan besar/kecil, helical, spiral).
- Pipa/stang bor yang dapat disambung, panjang @ 1 m.
- Tangkai pemutar dan kunci pipa.
- Tabung contoh dengan tutupnya.
- Cawan (container), agar tanah tetap terjaga kelembabannya guna penentuan kadar air tanah.
- Sendok spesi, spatula besar dan lain-lain alat yang sejenis.
- Rol meter
- Palu (5 kg)
- Balok kayu (4 x 6 x 60 cm)
- Tempat untuk contoh tanah terganggu (karung/tas plastik)
Pelaksanaan Hand Bor :
Titik boring dimana penyelidikan tanah akan dilakukan ditetapkan sesuai urgensi bangunan atas petunjuk pemberi pekerjaan. Letak titik Boring ditunjukkan pada Lampiran Sketsa Lokasi. Pelaksanaan boring dilakukan dengan maksud untuk mengobservasi lapisan tanah pada kedalaman yang dispesifikasikan, dalam hal ini sampai kedalaman 3,0 meter dibawah permukaan tanah. Pekerjaan boring secara singkat mengikuti langkah kegiatan berikut ini :
- Sebelum pengeboran dilakukan pembersihan top soil sampai kedalaman 0,2 m dibuka dan mata bor dipasang pada elevasi tersebut.
- Pengeboran dilakukan sampai kedalaman 3,0 meter, dilakukan tahap demi tahap pada setiap interval kedalaman 0,1-0,2 m sesuai kapasitas Hand Bor Auger.
- Interpretasi lapisan tanah dilakukan visualisasi langsung dilapangan dari tanah yang diambil sampelnya.
Peralatan Hand Bor / Auger Drilling dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

SO-800 BOR MESIN (DRILLING MACHINE)
BOR MESIN (DRILLING MACHINE)
STANDAR ACUAN : SNI 2436-2008
Di dalam serangkaian kegiatan pembangunan suatu bangunan teknik sipil, data dan parameter dari suatu lapisan tanah atau batuan sebagai fondasi bangunan teknik sipil sangat diperlukan oleh pihak perencana. Demikian pula hasil pengeboran inti yang menyajikan sifat dan perilaku serta data lapangan perlapisan tanah atau batuan di rencana lokasi bangunan tersebut akan bermanfaat bagi keberhasilan pembangunan teknik sipil ini.
Sehubungan dengan hal di atas, maka penyajian hasil pengeboran inti yang memberikan data mengenai jenis perlapisan tanah atau batuan, sifat dan perilaku, sementasi, ketebalan,pelapukan, besar butiran, diskontinuitas, kekuatan, warna dan tekstur mutlak diperlukanuntuk memberikan informasi yang benar dan akurat sehingga ahli geoteknik dan pihakperencana akan menggunakan data tersebut dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan dalam program pembangunan bangunan tersebut. Standar ini menguraikan secara lengkap tahapan pencatatan hasil pengeboran inti danidentifikasinya dengan menggunakan mesin bor putar.
Standar ini dimaksudkan untuk memberi petunjuk dan pegangan dalam pencatatan sertaidentifikasi hasil pengeboran inti sehingga hasil pengeboran inti dapat disajikan secara benardan akurat untuk dianalisis dan digunakan oleh ahli geoteknik, pihak perencana serta pihak lainnya yang membutuhkan dan semua pihak yang terkait dalam pembangunan bangunanteknik sipil.
Bor mesin dengan kemampuan pengeboran sampai kedalaman 100 meter, digunakan untuk melakukan penyelidikan tanah untuk daerah yang memiliki tanah keras sangat dalam yang tidak bisa dilakukan oleh Sondir Ringan, Sondir Berat maupun Sondir Hidrolik. Mesin Bor buatan Bina Mutu Teknotama Digital dilengkapi dengan SPT Otomatis sehingga dalam 1 alat terdapat 2 fungsi yaitu pengeboran dan Pengujian Kekerasan Tanah dengan SPT. Untuk Bor mesin ini ada 2 varian yaitu :
- Menggunakan Mesin Penggerak Yanmar
- Menggunakan Mesin Penggerak Dongpeng

SO-130A BOR MESIN RINGAN + SPT OTOMATIS
SO-130A AUTOMATIC SPT with Jacro Machine adalah perpaduan antara Bor Mesin Ringan yang dilengkapi dengan SPT Otomatis. Alat SPT ini mempunyai fungsi ganda, dimana pengeboran ringan sampai dengan kedalaman 50 meter bisa dikerjakan dibarengi juga dengan pekerjaan SPT secara otomatis. Keuntungan menggunakan SPT Otomatis adalah dimana tinggi jatuh Palu akan konstan sehingga akan menghasilkan nilai N-SPT yang lebih valid.
SO-130B : Standard Penetration Test (SPT) with motor adalah modifikasi dari SPT manual. Keuntungan menggunakan SPT dengan mesin penmggerak motor adalah tinggi jatuh palu konstant dan bisa mengurangi pemakaian jumlah tenaga manusia untuk menarik palu. Dengan menggunakan penggerak SPT mesin akan menghasilkan nilai N-SPT yang lebih baik dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia.