
SO-310 LIQUID LIMIT TEST
SO-310 LIQUID LIMIT TEST (PENGUJIAN BATAS CAIR TANAH)
Standar Acuan : SNI 1967-2008; ASTM D-4318; AASHTO T-89
Pemeriksaan Liquid Limit dimaksudkan untuk menentukan batas cair (liquid limit), batas plastis (plastic limit), serta indeks plastisitas (plasticity index) yang dimiliki oleh suatu tanah. Pengujian Batas-batas Atterberg bertujuan untuk mencari nilai perbandingan berat air yang mengisi ruang pori dengan berat tanah kering pada kondisi batas cair/plastis. Penentuan batas-batas Atterberg meliputi batas susut (shrinkage limit), batas plastis (plastic limit), dan batas cair (liquid limit) serta indeks plastisitas (plasticity index).
Batas susut (shrinkage limit) adalah batas kadar air dimana tanah dengan kadar air di bawah nilai tersebut tidak menyusut lagi (tidak berubah volume). Batas plastis (plastic limit) adalah kadar air terendah dimana tanah mulai bersifat pastis. Dalam hal ini sifat plastis ditentukan berdasarkan kondisi dimana tanah yang digulung dengan telapak tangan, di atas kaca mulai retak setelah mencapai diameter 3.0 mm. Batas cair (liquid limit) adalah kadar air tertentu dimana perilaku berubah dari kondisi plastis ke cair. Pada kadar air tersebut tanah mempunyai kuat geser yang terendah.
Alat yang digunakan :
- Alat batas cair standard (Atterberg)
-
- SO-311A Liquid Limit Device Manual
- SO-311B Liquid Limit Device Elektrik
- Alat pembuat alur (grooving tool)
- Spatula
- Botol, berisi air suling (botol semprot)
- Mangkuk porselin
- Tin box/cawan
- Desicator
- Oven
- Neraca

SO-280 TVA PENETROMETER
SO-280 TVA PENETROMETER (PENGUJIAN PERMUKAAN TANAH)
TVA Penetrometer digunakan dalam menganalisis permukaan tanah. Alat ini sangat mudah digunakan, tinggal pasang konus pada ujung stang kemudian tekan alat pada permukaan tanah, maka jarum Dial TVA Penetrometer akan menunjukan angka maksimum kekuatan permukaan tanah. Karena alatnya simpel maka seorang teknisi dapat mengambil titik sebanyak-banyaknya untuk dijadikan data.
Kelengkapan alat dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

SO-270 PROVING RING PENETROMETER
Proving Ring Penetrometer adalah instrumen utama yang digunakan dalam mengevaluasi tanah. Terdiri dari kerucut 30 derajat dengan area dasar 1/2 inci persegi, proving ring, dial indikator, batang ekstensi, dan pegangan.
Proving Ring Penetrometer adalah penetrometer kerucut 30 derajat yang digunakan untuk menentukan daya dukung tanah dasar atau untuk mengukur pemadatan tanah. Digunakan untuk menentukan daya dukung tanah dasar atau untuk mengukur pemadatan tanah, ringan dan mudah digunakan di lapangan, cara cepat untuk menentukan ketahanan penetrasi tanah dangkal dalam survei eksplorasi.

SO-250 PLATE BEARING TEST
SO-250 PLATE BEARING TEST (PENGUJIAN KAPASITAS DAYA DUKUNG TANAH / BEARING CAPACITY)
Standar Acuan : SNI 1738-2011 (Uji CBR Lapangan); ASTM D-1194-94, AASHTO T-235
Plate Bearing Test adalah uji pembebanan terhadap subgrade atau tanah dasar pendukung pondasi dengan cara membebani pelat besi berbentuk lingkaran dan kemudian mengukur penurunan yang terjadi. Pembebanan dilakukan dengan menggunakan dongkrak hidrolik dengan kapasitas 30 ton, dongkrak diletakkan di atas pelat yang akan dibebani. Dengan didapatnya nilai subgrade reaction dan daya dukung tanah maka, akan dipergunakan untuk menyempurnakan perencanaan pondasi untuk suatu kontruksi.
Dalam merencanakan suatu konstruksi harus dilakukan secara hati-hati dan teliti. Semua konstruksi yang akan direncanakan akan ditopang oleh tanah. Tanah sebagai dasar dari pondasi diharapkan memiliki daya dukung yang baik dan mengalami penurunan yang relatif kecil. Tanah akan diuji untuk mendapat nilai parameter tanah sehingga jenis dan sifat tanah dapat diketahui sehingga kita dapat menentukan ukuran dan jenis pondasi untuk suatu konstruksi. Meskipun pondasi nya yang dirancang dapat menahan penurunan tetapi para ahli teknik sipil masih harus memprediksi penurunan gedung tersebut dengan parameter tanah yang telah tersedia dan hasil test dari plate bearing test.
Plate Bearing Test adalah metode yang dilakukan dengan memberikan tekanan pada tanah dan metode paling handal untuk mendapatkan daya dukung tanah pada lapisan tanah. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bearing plate yang berbentuk lingkaran yang kemudian dongkrak hidrolik diletakan di atas bearing plate yang diberikan tekana dengan interval waktu tertentu, dan kemudian uji Plate Bearing dilanjutkan sampai pembebanan paling maksimun atau penurunan yang paling maksimun.
SO-250 Plate Bearing Test produk Bina Mutu Teknotama Digital didesain secara khusus, menggunakan bahan-bahan pilihan, Jack Hydraulic Enerpack, dan Dial yang telah dikalibrasi oleh KAN. Sehingga alat tersebut siap digunakan di lapangan dan menghasilkan data yang akurat.

DIRECT SHEAR
DIRECT SHEAR TEST (PENGUJIAN GESER LANGSUNG)
- SO-525E DIRECT SHEAR TEST ELECTRIC
- SO-525 DIRECT SHEAR TEST HAND OPERATED
Standar Acuan : SNI 3420:2016, ASTM D-3080, AASHTO T-236
Percobaan geser langsung merupakan salah satu jenis pengujian tertua dan sangat sederhana untuk menentukan parameter kuat geser tanah c dan Ø. Dalam percobaan ini dapat dilakukan pengukuran secara langsung dan cepat nilai kekuatan geser tanah dengan kondisi tanpa pengaliran atau dalam konsep tegangan total. Pengujian ini diperuntukan bagi tanah non-kohesif, namun dalam perkembangannya dapat pula diterapkan pada jenis ntanah kohesif. Pengujian lain dengan tujuan yang sama, yakni : Kuat tekan bebas dan Triaksial serta percobaan Geser Baling, yang dapat dilakukan di labolatorium maupun di lapangan.
Prinsip dasar dari pengujian ini adalah dengan pemberian beban geser/horizontal pada contoh tanah melalui cincin/kotak geser dengan kecepatan yang tetap sanpai tanag mengalami keruntuhan. Sementara itu tanah juga diberi beban vertikal yang besarnya tetap selama pengujian berlangsung. Selama pengujian dilakukan pembacaan dial regangan pada interval yang sama dan secara bersamaan dilakukan pembacaan beban dial geser pada bacaan regangan yang bersesuaian, sehingga dapat digambarkan suatu grafik hubungan regangan dan tegangna geser yang terjadi.
Umumnya pada pengujian ini dilakukan pada 3 sampel tanah yang identik, dengan beban normal yang berbeda untuk melengkapi satu seri pengujian geser langsung. Dari ketiga hasil pengujian akan didapatkan 3 pasang data tegangan normal dan tegangan geser, sehingga dapat digambarkan suatu grafik hubungan keduanya untuk menentukan nilai c dan Ø. Adapun prosedur pembebanan vertikal dan kecepatan regangan geser akibat pembebanan horisontal, sangat menentukan parameter – parameter kuat geser tanah yang diperoleh.
Nilai kekuatan geser tanah antara lain digunakan dalam merencanakan kestabilan lereng, serta daa dukung tanah pondasi, dan lain sebagainya. Nilai kekuatan geser ini dirumuskan oleh Coloumb dan Mohr dalam persamaan berikut ini :
di mana :
τ = kekuatan geser maksimum (kg/cm2)
c = kohesi (kg/cm2)
σtg = tegangan normal (kg/cm2)
Ø = sudut geser dalam (o)