
AG-920 SOUNDNESS TEST
AG-920 SOUNDNESS TEST (UJI KELAPUKAN AGREGAT)
Standar Acuan : SNI 3407-2008; ASTM C-88; AASHTO T-104
Soundness Test adalah Pengujian untuk menentukan ketahanan agregat terhadap desintegrasi dengan larutan jenuh natrium sulfat atau magnesium sulfat. Soundness adalah suatu tingkat kekekalan atau keausan pada agregat yang dapat menentukan kualitas dari pembuatan beton. Sifat ini merupakan petunjuk kemampuan agregat untuk menahan perubahan volume yang berlebihan yang diakibatkan oleh perubahan–perubahan pada kondisi lingkungan, misalnya: pembekuan dan pencairan (pada daerah cuaca dingin), perubahan suhu, terik matahari, musim kering dan hujan yang berganti-ganti. Suatu agregat dikatakan tidak bersifat kekal apabila terjadi perubahan volume yang cukup berarti. Ini mungkin muncul dalam bentuk perubahan setempat-setempat hingga terjadi retakan permukaan atau disintegrasi pada suatu kedalaman yang cukup besar. Kekekalan atau keausan agregat dapat diuji dengan menggunakan larutan kimia untuk memeriksa reaksinya pada agregat.
Agregat harus memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam SII.0052-80, “Mutu dan Cara Uji Agregat Beton” untuk beton normal atau memenuhi syarat ASTM C.33-86“Standard Agregat Specification for Concrete Aggregates”. Syarat mutu untuk agregat normal adalah sebagai berikut :
- Halus jika diuji dengan larutan garam sulfat (Natrium Sulfat, NaSO4), bagiannya yang hancur maksimal 10% dan jika diuji dengan Magnesium Sulfat (MgSO4) bagiannya yang hancur maksimum 15%.
- Agregat kasar jika diuji dengan larutan garam sulfat (Natrium Sulfat, NaSO4), bagiannya yang hancur maksimal 12% dan jika diuji dengan Magnesium Sulfat (MgSO4) bagiannya yang hancur maksimum 18%.
Agregrat untuk bahan bangunan sebaiknya dipilih yang memenuhi persyaratan sebagai berikut (kecuali agregat khusus, misalnya agregrat ringan dan sebagainya). Persyaratan untuk agregrat kasar adalah :
- Butir - butirnya keras dan tidak berpori. Indeks kekerasan ≤ 5 % (diuji dengan goresan batang tembaga).
- Kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca (terik matahari dan hujan). Jika diuji dengan larutan garam Natrium Sulfat bagian yang hancur maksimum 12 %, jika dengan garam Magnesium Sulfat maksimum 18 %.
- Tidak mengandung lumpur (butiran halus yang lewat ayakan 0,06 mm) lebih dari 1 %.
- Tidak boleh mengandung zat - zat yang reaktif terhadap alkali.
- Butiran agregrat yang pipih dan panjang tidak boleh lebih dari 20 %. Modulus halus butir antara 6 – 7 dengan variasi butir sesuai standar gradasi.
- Ukuran butir maksimum tidak boleh melebihi dari 1/5 jarak terkecil antara bidang-bidang samping cetakan, 1/3 tebal pelat beton, 3/4 jarak bersih antar tulangan atau bekas tulangan.

Organics Impurities
AG-910 ORGANIC IMPURITIES (PENGUJIAN KADAR ORGANIK DALAM AGREGAT)
Standar Acuan : SNI 2816-2014; ASTM C-40, AASHTO T-21
Pengujian Organic Impurities digunakan untuk mendeteksi bahan organik yang merusak dalam agregat halus, tes yang sederhana dan banyak digunakan. Sampel dicampur dalam botol kaca bening yang memiliki skala ukuran dengan larutan natrium hidroksida 3%, kemudian didiamkan selama 24 jam. Jika warna larutan air di atas sampel uji lebih gelap dari warna referensi standar, menandakan adanya senyawa organik dalam pasir, sehingga pengujian lebih lanjut harus dilakukan untuk memutuskan disetujui atau tidaknya material tersebut digunakan.

AGGREGATE CRUSHING VALUE APPARATUS
AG-760 AGGREGATE CRUSHING VALUE APPARATUS (PENGUJIAN KEHANCURAN AGREGAT)
Pengujian Aggregate Crushing Value Apparatus adalah untuk menentukan sifat kehancuran agregat terhadap beban 400 kN selama 10 menit. Agregat yang hancur kemudian ditimbang dan dibandingkan dengan berat semula sampel. Perbandingan ini merupakan nilai dari Aggregate Crushing Value (ACV).

AGGREGATE IMPACT TEST
AG-750 AGGREGATE IMPACT TEST (PENGUJIAN NILAI TUMBUKAN AGREGAT)
Stabdar Acuan : SNI 03-4426-1997; British Standard BS-812
Pengujian bentur atau impact test adalah salah satu cara pengujian pada agregat sebagi bahan perkerasan jalan. Pengujian bentur ini direncanakan untuk mengevaluasi keuletan (toughness) dari agregat atau ketahanan agregat menjadi fraksi yang lebih kecil yang diakibatkan oleh beban atau benturan yang berulang sebagai simulasi dari beban bergerak pada perkerasan jalan (lalu lintas). Pengujianiini bermanfaat serta dapat dilakukan dalam waktu singkat dan bahkan dapat dilakukan di tempat pelaksanaan atau quarry batu karena peralatannya mudah dipindahkan (portable).
Percobaan impact test dilakukan untuk mengetahui kekuatan agregat terhadap beban kejut, sehingga struktur yang direncanakan, terutama di persimpangan dan di runway nantinya dapat menahan beban kejut tersebut. Menurut SNI 03-4426-1997 syarat maksimum kekuatan agregat = 30%.
Peralatan yang digunakan antara lain :
- Agregat Impact Machine. Alat ini masih digerakkan secara manual dengan tenaga manusia. Berat total mesin tidak lebih dari 60 kg dan tidak kurang dari 40 kg. Dasar mesin terbuat dari baja dengan diameter 300 mm dan memiliki berat antara 22 sampai 30 kg.
- Cylindrial Steel Cup memiliki diameter dalam 102 mm dan kedalaman 50 mm. Ketebalan cup tidak lebih dari 6 mm.
- Palu baja yang digunakan memiliki berat antara 13,5 sampai 14,0 kg dengan bagian bawah (bidang kontak) merupakan lingkaran dan berbentuk datar. Diameter kontak sebesar 100 mm dan ketebalan 50 mm, dengan chamfer 1,5 mm. Palu diatur sedemikian rupa sehingga dapat naik turun dengan mudah tanpa gesekan berarti. Palu baja bergerak jatuh bebas dengan tinggi jatuh 380 ± 5 mm, diukur dari bidang kontak palu sampai permukaan sampel didalam cup.
- Alat pengunci palu dapat diatur sedemikian rupa untuk dapat memudahkan pergantian sampel dan pemasangan cup.
- Saringan dengan diameter 14,0 mm ; 10,0 mm ; dan 2,36 mm.
- Besi penusuk dengan panjang 230 mm serta memiliki potongan melintang lingkaran berdiameter 10 mm.
- Timbangan dengan ketelitian 0,1 gr.

AG-621 BOTTLE ROLLER
AG-621 BOTTLE ROLLER (PEMUTAR BOTOL)
Standar Acuan : ASTM D-2419; AASHTO T-176.
Bottle Roller digunakan untuk mengaduk campuran di dalam botel dengan menggunakan tenaga listrik untuk menjalankan mesin pemutar botol agar campuran tersebut menjadi lebih homogen.