RT-100 DIGITAL POINT LOAD TEST APPARATUS WITH HYDRAULIC JACK (UJI BEBAN TITIK DENGAN JACK HIDROLIK)
Standar Acuan : ASTM D-5731
Klasifikasi massa batuan digunakan sebagai parameter penting dalam penentuan reaksi batuan terhadap suatu konstruksi, salah satu metode klasifikasi massa batuan adalah uji beban titik. Uji beban titik lebih disukai karena mudah dalam menentukan kelas massa batuan, baik dari segi biaya maupun waktu. Hingga saat ini banyak ditemukan hasil penelitian yang membahas uji beban titik dengan tujuan untuk mereduksi nilai kesalahan dari hasil pengujian. Dalam penelitian ini dilakukan tinjauan pustaka dari beberapa hasil penelitian untuk mengetahui garis besar hal-hal yang harus diperhatikan dan mengetahui keunggulannya dalam melakukan konversi ke nilai tes yang lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan operator, geometri pelat kerucut, perawatan alat secara berkala, panjang lengan pembebanan dan geometri sampel sebagai hal yang perlu diperhatikan dalam uji beban titik dan nilai indeks beban titik dapat diubah menjadi nilai kuat tekan uniaksial, dengan memperhatikan kondisi geologi dan nilai koreksi untuk setiap jenis batuan.
Terdapat banyak metode yang bisa digunakan dalam menentukan klasifikasi massa batuan, salah satunya adalah uji beban titik atau Point Load Test (PLT). PLT merupakan metode pengujian yang tujuannya untuk menentukan nilai kekuatan dari suatu jenis batuan. ASTM (2008) Uji ini dilakukan dengan membebani spesimen batuan dengan beban yang semakin terkonsentrasi hingga terjadi kegagalan akibat pecahnya spesimen tersebut. Beban terkonsentrasi diterapkan melalui koaksial, pelat kerucut terpotong. Beban kegagalan digunakan untuk menghitung indeks kekuatan beban titik.
Keunggulan Point Load Test (PLT)
Selain prosedur pengujian yang sederhana, preparasi contoh yang mudah dan dapat dilakukan dilapangan, keunggulan PLT selanjutnya adalah nilai kekuatan batuan atau Point Load Index (PLI) yang ternyata banyak digunakan untuk mendapatkan nilai kekuatan batuan yang lain, seperti UCS (Uniaxial Compressive Strength), kuat tarik dan RMR (Rock Mass Rating). Dalam hal ini, literatur yang menjelaskan untuk konversi nilai kuat tarik dan RMR masih sangat sedikit dan lebih sering dihubungkan dengan nilai UCS. M Alitalesh, dkk (2016) menyatakan meskipun uji PLI cepat, ekonomis dan sederhana, baik di lapangan maupun di laboratorium, UCS dapat diperkirakan dengan menggunakan PLI. Konversi nilai PLI untuk berbagai macam jenis metode pengujian tersebut tidak semata-mata mudah untuk dilakukan. Terbukti dari hasil penelitian-penelitian terdahulu yang banyak memberikan catatan penting.
Adapun alat Point Load Test produksi Bina Mutu Teknotama Digital adalah sebagai berikut :