Bleeding Test of Concrete (Pengujian Bliding Campuran Beton)

Standard Acuan : SNI : 4156-2008; ASTM: C-232-04; IS: 9103-1999

TUJUAN:

Salah satu sifat penting dari beton segar adalah nilai blidingnya, yang dapat digunakan sebagai dasar dalam penilaian tingkat homogenitas dan prediksi porositas dari produk beton yang dihasilkan. Untuk mendapatkan nilai bliding tersebut harus dilakukan pengujian dengan metode yang telah dibakukan dengan mengacu Standar Internasional. Karena keenceran suatu campuran (adukan) beton sangat mempengaruhi mudah dan sulitnya pengerjaan di lapangan. Apabila campuran tersebut terlalu encer, pengerjaannya semakin mudah namun kekuatan beton yang dihasilkan rendah, begitu juga sebaliknya.

Tujuan dari pengujian ini untuk mengetahui tingkat keenceran suatu campuran beton. Benda uji yang harus disiapkan berupa campuran beton segar yang dipakai dalam pembuatan silinder beton dan pengujian slam. Alat yang digunakan adalah pipet tetes dan tabung ukur 10 ml.

PERALATAN:

  • Tamping Rod 16 mm diameter, 600 mm panjang
  • Pipet digunakan untuk mengambil air yang keluar dari spesimen
  • Timbangan
  • Gelas Silinder dengan kapasitas 100 cm³
  • Wadah silinder dengan diameter dalam 250 mm, tinggi dalam 280 mm & kapasitas 0,001 m³ (perkiraan).

PROSEDUR PENGUJIAN:

  1. Langkah Pertama, ambil beton segar dalam jumlah cukup yang diketahui kadar airnya.
  2. Kemudian isi Wadah Silinder dengan beton sesegera mungkin setelah pencampuran dengan ketinggian 247 mm hingga 253 mm. Beton harus diisi ke dalam Wadah Silinder dalam 5 lapis, dengan masing-masing lapisan kira-kira 50 mm dan setiap lapis harus dipadatkan dengan tangan mengunakan tamping road.
  3. Saat memadatkan dengan tangan, pemadatan dengan menggunakan batang pemadatan (tamping road) harus didistribusikan dengan secara merata di atas permukaan beton.
  4. Jumlah tumbukan per lapis yang diperlukan untuk menghasilkan kondisi yang ditentukan akan bervariasi sesuai dengan jenis beton tetapi harus minimal 60 pukulan per lapis.
  5. Tempatkan spesimen pada suhu 25 °C sampai 29 °C.
  6. Setelah memadatkan lapisan akhir, permukaan atas harus rata & halus dengan menggunakan sekop.
  7. Segera setelah meratakan permukaan benda uji, catat waktu serta massa silinder dan isinya.
  8. Simpan Wadah Silinder pada permukaan yang rata yang harus bebas dari getaran & ditutup dengan penutup untuk mencegah penguapan air yang keluar.
  9. Ambil air yang terkumpul di permukaan atas beton menggunakan pipet setiap 10 menit. Kumpulkan air dalam Labu Ukur. Ini harus dilakukan selama 40 menit pertama dan setelah ini terus menerus setiap 30 menit sampai bleeding berhenti.
  10. Untuk memudahkan pengumpulan air yang keluar, spesimen dapat diletakan dengan menempatkan balok berukuran 50 mm di bawah salah satu sisi Wadah Silinder selama pengambilan air.
  11. Pindahkan air ke dalam Labu Ukur dan catat jumlah akumulasi air setelah setiap pemindahan.

PERHITUNGAN:

Di mana:

Vw = Berat total air yang keluar dalam kg,

w = Berat bersih air dalam batch dalam kg,

W = Total Berat batch dalam kg,

S = Berat sampel dalam kg.

Peralatan lengkap untuk pengujian bleeding campuran beton adalah sebagai berikut :

Search