BI-400 CORE DRILL ASPHALT TEST (PENGEBORAN LAPISAN ASPAL)

Standar Acuan : SNI 6890-2014, ASTM D 979-01 (2006), IDT.

Pengambilan contoh uji dan pengujian merupakan dua hal yang sangat penting dalam fungsi pengendalian mutu. Data dari pengujian ini merupakan alat untuk menilai kualitas produksi apakah memenuhi syarat atau tidak. Dengan alasan ini, pengambilan contoh dan prosedur pengujian harus dilakukan dengan hati-hati dan benar. Salah satu kesalahan yang besar dalam menguji bahan adalah kegagalan untuk mengambil contoh uji yang mewakili. Apabila contoh uji yang dikirim ke laboratorium tidak mewakili kondisi bahan yang sebenarnya, maka hasil pengujian akan sia-sia, bahkan apabila digunakan, mungkin menyesatkan. Oleh karena itu, pengambilan contoh uji harus dilakukan dengan prosedur standar.

Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang “Tata cara pengambilan contoh uji campuran beraspal” mencakup ketentuan tentang cara pengambilan contoh uji campuran beraspal dari unit produksi, penyimpanan, pengiriman, atau di tempat (in place). Standar ini akan bermanfaat bagi produsen, teknisi, pelaksana dan pengawas dalam pengembangan data awal, pengendalian produk pada sumber produksi atau penyimpanan, atau penggunaan di lapangan dan pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan campuran beraspal.

Pengujian core drill ini bertujuan untuk menentukan dan mengambil sampel perkerasan di lapangan sehingga dapat diketahui tebal dan karakteristik campuran perkerasan. Pengujian ini dilakukan beberapa titik STA yang telah ditentukan bersama.

Peralatan yang digunakan antara lain:

  1. Mesin core drill
  2. Mobil pengangkut mesin core drill
  3. Bahan penambal lubang hasil core drill
  4. Penjepit aspal
  5. Jangka sorong
  6. Air
  7. Peralatan tulis

Langkah-langkah pengambilan :

  1. Letakan mesin pada lokasi yang akan diambil contohnya
  2. Kokohkan kedudukan mesin dengan bantuan alat statis, turunkan semua baudnya hingga mengikat kuat pada permukaan jalan
  3. Isi tangki bahan bakar dengan bensin
  4. Periksa oli mesin, oli harus menunjukan maksimum, kalau kurang tambahna SAE 30 hingga batas maksimum.
  5. Lumasi skrup pengangkat dan as pelurus dengan gemuk
  6. Pasang mata bor dengan kuat menggunakan kunci yang tersedia
  7. Siapkan air dengan posisi lebih tinggi, alirkan dengan selang menuju mata bor. Selama pengeboran air harus selalu mengalir.
  8. Hidupkan mesin dengan menarik tali handle stater
  9. Putar handel pemutar berlawanan jarum jam sehingga mata bor turun sampai kedalaman yang diinginkan.
  10. Setelah mencapai kedalaman yang diinginkan putar handel engkol searah jarum jam untuk mengangkat mata bor
  11. Matikan mesin, baut pengunci statis dinaikan kembali dan mata bor dilepas.
  12. Ambil sampel dengan menggunakan sampel Tong, beri tanda lokasi STA pada sampel dan simpan untuk diukur ketebalan dan density nya.
  13. Lubang aspal segera dilumasi dengan aspal cair / aspal emulsi dan segera tutup dengan campuran aspal hotmix.
  14. Melanjutkan untuk titik berikutnya.

Pengambilan contoh dari hamparan, setelah dipadatkan :

  1. Pilih secara acak lokasi-lokasi yang diambil contohnya, dapatkan sedikitnya 3 bagian contoh dari setiap titik pengambilan; uji setiap contoh kemudian hasil pengujian dirataratakan, hasilnya akan menentukan diterimanya pekerjaan.
  2. Pengambilan contoh dari tiap lapisan dapat dilakukan dengan cara pemboran atau dengan cara lain yang tidak menganggu/merusak material.

Untuk menentukan titik-titik Core Drill silahkan melihat pada panduan Spesifikasi Bina Marga 2018 Revisi 2.

Search