CO-370A SLUMP TEST (PENGUJIAN KELECAKAN BETON)

Standar Acuan : SNI 1972-2008; ASTM C-143; AASHTO T-119

Uji Slump digunakan untuk menentukan konsistensi/kekakuan (dapat dikerjakan atau tidak) dari campuran beton segar (fresh concrete) untuk menentukan tingkat workability nya. Kekakuan dalam suatu campuran beton menunjukkan berapa banyak air yang digunakan. Untuk itu uji slump menunjukkan apakah campuran beton kekurangan, kelebihan, atau cukup air.

Dalam suatu adukan/campuran beton, kadar air sangat diperhatikan karena menentukan tingkat workability nya atau tidak. Campuran beton yang terlalu cair akan menyebabkan mutu beton rendah, dan lama mengering. Sedangkan campuran beton yang terlalu kering menyebabkan adukan tidak merata dan sulit untuk dicetak. Slump dapat dilakukan di laboratorium maupun di lapangan (biasanya ketika ready mix sampai, diuji setiap kedatangan). Hasil dari Uji Slump beton yaitu nilai slump. Nilai yang tertera dinyatakan dalam satuan internasional (SI) dan mempunyai standar.

PERALATAN:

  1. Kerucut terpenggal (kerucut yang bagian runcingnya hilang) sebagai cetakan slump. Diameter bawah 30 cm, diameter atas 10 cm, tinggi 30 cm. 
  2. Batang logam bulat dengan panjang ± 50 cm diameter 10-16 mm.
  3. Pelat Logam rata dan kedap air sebagai alas
  4. Sendok adukan
  5. Pita Ukur

LANGKAH-LANGKAH UJI SLUMP :

  1. Ambil adukan beton yang baru keluar dari concrete mixer
  2. Basahi bagian dalam corong slump
  3. Letakan corong slump di atas plat baja
  4. Masukan adukan beton kedalam corong + 1/3 bagian, lalu tusuk-tusuk dengan batang pemadat (tamping rod) secara merata sebanyak 25x. Batang tidak boleh menyentuh plat landasan.
  5. Lakukan hal yang sama untuk lapisan kedua (2/3 bagian) dan lapisan ketiga. Ketika menusuk lapisan kedua, batang pemadat tidak boleh mengenai lapisan pertama, begitu juga ketika menusuk lapisan ketiga tamping rod tidak boleh menusuk lapisan kedua.
  6. Ratakan permukaan atasnya dengan batang pemadat
  7. Angkat corong tersebut secara perlahan dan tegak lurus kemudian ukur penurunan yang terjadi (selisih antara tinggi awal dengan tinggi akhir)
  8. Besarnya penurunan ini disebut nilai slump. Toleransi untuk nilai slump dari slump rencana adalah plus minus 2.
  9. Perawatan : bersihkan corong slump segera setelah digunakan.